Film aksi hidup ini berdasarkan segmen The Sorcerer’s Apprentice dari film animasi Disney klasik Fantasia, yang telah diimpikan oleh Nicholas Cage, saat masih mengerjakan proyek lain.
Sebagai seorang pengagum berat kisah klasik versi animasi Disney ini, keinginan Cage untuk memerankan sebuah karakter dengan kemampuan mistik menyebabkan ia kebagian peran sebagai Balthazar, salah satu dari tiga anak emas penyihir besar Merlin. Dengan Morgana dan Merlin sebagai musuh besar, begitu juga dengan calon pengikut mereka, Morganians dan Merlinians.
Ratusan tahun telah berlalu sejak Balthazar memenjarakan Maxim Horvath (Alfred Molina, Prince of Persia) dan rekan-rekannya yang mengerikan di Grimhold, semacam penjara boneka bersarang. Dave Stutler (Jay Baruchel) baru berusia 10 tahun saat pertama kali bertemu Horvath, seorang Morganian periang yang mematikan, dan Balthazar, yang selama ini mencari-cari Merlinian Utama, pewaris kekuatan Merlin.
Setting berganti ke masa hampir 10 tahun ke depan, dan Dave sekarang adalah seorang mahasiswa kutu buku fisika di NYU, ketika ia menemukan dirinya sendiri tanpa henti dikejar oleh kedua ahli sihir untuk alasan berbeda. Seiring Balthazar berupaya mendidik para rekannya mengenai poin-poin penting dalam ilmu sihir, Dave sangat ingin menjalin hubungan dengan perempuan yang ditaksirnya, Becky (Teresa Palmer). Sikap acuhnya terhadap poin penting yang lebih baik menghasilkan sebuah sekuel yang melukisan adegan ikonik dari Fantasia.
Film di mana keseluruhan pengambilan gambarnya dilakukan di Manhattan (dengan latar belakang apik di Battery Park, Chinatown dan di atas Chrysler Building), ini menunjukkan banyak cinta di New York. Dengan lelucon yang cukup mengangkat, mobil yang meluncur secara ajaib menelusuri Sixth Avenue, dan sekelompok penjahat kegelapan yang penuh dendam, Apprentice memiliki campuran keseimbangan antara tawa, aksi, dan getaran.
Alice Krige, sebagai seorang penjahat yang mengerikan, memerankan bayang-bayang tergelap, namun singkat, layaknya Morgan Lefay. Drake Stone (Toby Kebbel), seorang seniman panggung dengan gaya punk, menyediakan gelak tawa sebagai penolong Horvath, seiring ia mencoba untuk menjadi populer dan jahat sekaligus. Tata lampu dalam adegan pertempuran dan cermin ajaib disajikan lebih realistis dengan teknologi CGI yang sangat baik.
Seperti yang telah diharapkan, produser Jerry Bruckheimer dan sutradara John Turteltaub (National Treasure) memang hendak menciptakan sesuatu yang inovatif dan petualangan epik komedi selama musim panas berangin.
Mau Kelanjutannya klik disini: